Harjasda Ke 165 Sidoarjo, Sebuah Momentum Wujudkan ‘Sidoarjo Gemilang’


Bupati H. Ahmad Muhdlor Ali menjadi inspektur upacara di Alun-alun Sidoarjo sebagai puncak peringatan Hari Jadi ke 165 Kabupaten Sidoarjo.

DIMENSINEWS.COM – SIDOARJO: Sebagai puncak acara memperingati Hari Jadi ke 165 Kabupaten Sidoarjo, telah digelar upacara di Alun-alun Sidoarjo, pada Rabu (31/1) pagi. Dalam rangkaian peringatan Harjasda tahun 2024 ini bertema “Sidoarjo Gemilang Melaju Berkelanjutan”.

Kegiatan upacara Harjasda  berlangsung khidmat dengan dihadiri jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Sidoarjo. Juga para pejabat di lingkungan Kabupaten Sidoarjo, TNI, POLRI, dan tokoh masyarakat.

Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali yang bertindak sebagai inspektur upacara dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur dan kebanggaan atas perjalanan panjang Kabupaten Sidoarjo. “Hari Jadi Kabupaten Sidoarjo banyak yang telah kita capai bersama, di awal tahun 2023 kita berhasil meraih juara 5 nasional penyelenggaraan pemerintah yang baik pada TPPD (Tim Percepatan Pembangunan Daerah), dan tahun 2023 akhir berhasil meraih juara 2 nasional,” katanya.

Bupati yang akrab dipanggil Gus Muhdlor itu menambahkan perkembangan selama 2 tahun Sidoarjo ini telah berhasil memajukan berbagai sektor diantaranya infrastruktur, pendidikan, indeks pembangunan manusia, indeks kesalihan sosial.  “Apa yang telah kita raih, adalah berkat kinerja kita semua baik pemerintah dan masyarakat Sidoarjo. Bahkan capaian di dua tahun terakhir ini berhasil mencapai target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2026,”  tegasnya.

Lebih lanjut, Gus Muhdlor menegaskan pemerintah daerah akan terus berkomitmen dalam perubahan menuju lebih baik untuk Sidoarjo.  “Tidak ada batasan untuk berbuat baik dan lebih baik lagi,” ucapnya. “Saya berharap perkembangan yang signifikan ini meskipun perlahan tetapi pasti untuk mencapai Sidoarjo gemilang, melaju dan berkelanjutan,” tambahnya.

Pihaknya berharap ke depan Sidoarjo terus mengukir prestasi yang gemilang dengan pencapaian segala bidang seperti pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan aspek lainnya. “Dan semoga tema Sidoarjo tahun ini tidak hanya menjadi slogan saja, namun menjadi tugas bagi kami (Pemkab Sidoarjo),” tuturnya.

Wakil Bupati H. Subandi SH memberikan potongan tumpeng kepada Ketua DPRD H. Usman, sebagai rasay bersyukur pada acara peringatan Harjasda ke 165 Kabupaten Sidoarjo.

Seluruh rangkaian acara diakhiri dengan doa bersama untuk keselamatan, kemakmuran, dan kemajuan Kabupaten Sidoarjo. Serta dimeriahkan dengan pertunjukan paramotor dari TNI AU.  Sebagai rasa bersyukur juga digelar potong tumpeng dilakukan Wakil Bupati H. Subandi SH yang dihadiri pula Ketua DPRD H. Usman.

Sementara itu, Ketua DPRD Sidoarjo H. Usman mengakui hasil pembangunan yang dilakukan pemerintah pasangan Bupati Muhdlor bersama Wabup H. Subandi, yang signifikan dalam upaya memajukan Sidoarjo.  “Kita semua sudah melihat dan warga Sidoarjo juga merasakan hasil-hasil daripada pembangunan yang mana hal ini tidak lepas dari kolaborasi kebijakan ditingkat eksekutif dan komunikasi secara positif dengan para wakil rakyat digedung parlemen,” ucapnya.

Dalam memperingati Harjasda ke 165 tahun 2024 ini, telah digelar beberapa rangkaian acara,–mulai peduli 1.000 anak yatim, khitan massal,  kegiatan ziarah ke makam-makam Bupati Sidoarjo, dan semaan Alquran serta bershalawat bersama Habib Ali Zainal Abidin Assegaf di MPP Sidoarjo. Setelah puncak acara dengan menggelar upacara di Alun-alun Sidoarjo,– sebagai penutup peringatan Harjasda ini digelar Pengajian Akbar bersama Gus Iqdam di area halaman MPP Jl. Lingkar Timur Sidoarjo.

SEJARAH SIDOARJO

Menelisik sejarah Sidoarjo setidaknya melewati tiga masa, yakni masa kerajaan, masa pemerintahan kolonial (Belanda-Jepang) , lalu masa sekarang Pemerintahan RI. Pada masa pertama diawali  Kerajaan Jenggala berdiri tahun 1024, yang  kekuasaanya meliputi daerah Delta Brantas dengan ibukota di sekitar  wilayah Kecamatan Gedangan. Lalu karena perebutan kekuasaan dan peran dengan Kerajaan Daha, menyebabkan Kerajaan Jenggala berakhir  pada 1045.  

Selanjutnya memasuki fase pemerintahan kolonial Belanda, diawali tahun 1851. Pemerintah kolonial Belandatelah menandai daerah Sidoarjo bernama Sidokare yang bagian dari kabupaten Surabaya. Daerah Sidokare dipimpin seorang patih bernama R. Ng. Djojohardjo, bertempat tinggal di kampung Pucang Anom. Seiring perjalanan waktu pada tahun 1859 itu,– berdasarkan Surat Keputusan Pemerintah Hindia Belanda No. 10/1859 tanggal 28 Mei 1859 Staatsblad. 1859 nama Kabupaten Sidokare berubah menjadi Kabupaten Sidoarjo.

Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa secara resmi terbentuknya Daerah Kabupaten Sidoarjo adalah tangal 28 Mei 1859 dan sebagai Bupati I adalah R.Notopuro atau bergelar R.T.P Tjokronegoro I. Selama berkuasa, beliau mendirikan masjid di Pekauman atau sekarang bernama Masjid Abror dan Masjid Jamik atau sekarang Masjid Agung sebagai peninggalan bupati pertama.

Selanjutnya yang menjabat Bupati Sidoarjo  silih berganti hingga akhirnya Indonesia merdeka dari penjahan. Pada tahun 1949, Sidoarjo dikembalikan sebagai daerah  kabupaten, dan diangkat R. Soeriadi Kertosoeprojo sebagai Bupati/Kepala Daerah di Kabupaten Sidoarjo.

Seiring berpekembangan zaman dengan segala dinamikanya,–pasangan  Bupati H. Ahmad Muhdlor Ali S.IP bersama Wakil Bupati H. Subandi SH, telah memimpin Sidoarjo dengan masa jabatan 2021-2024. Dengan mengemban visi dan misi; mewujudkan Sidoarjo yang sejahtera, maju, berkarakter dan berkelanjutan. Dan Harjasda ke 165 tahun 2024 ini juga menjadi momentum mewujudkan “Sidoarjo Gemilang, Melaju dan Berkelanjutan”. (*/dilah)

Berita Terkait

Top