Setelah Ponpes Progressif Bumi Shalawat.Kini Pasangan SAE Kembali Mendapat Restu dan Dukungan Penuh Dari Ulama dan Kyai Sepuh Se-Kab Sidoarjo


Para Ulama dan Kyai Sepuh dari berbagai Pondok Pesantren (Ponpes) se_Kab Sidoarjo saat memberikan tausiyah sekaligus restu dan dukungan kepada dua pasangan calon (Paslon) Cabup/Cawabup Sidoarjo Ahmad Amir Aslichin -Esi Widodo serta Paslon Cagub Jatim Luluk Nur Hamidah-Lukman Hakim dalam ajang silaturahmi para ulama dan tokoh masyarakat di komplek kediaman Ponpes Modern Al Amanah Desa Junwangi Krian Sidoarjo Selasa (17/9) siang hingga jelang sore tadi.

Paslon Cagub Luluk N Hamidah dan Cabup Ahmad Amir Aslichin berpose bersama seluruh jajaran fungsionaris DPC PKB dan anggota Fraksi sebelum prosesi pemberian cindera mata berupa ukiran gambar Almarhum KH Abdurrahman Wahid (Guz Dur) dari DPC PKB kepada Pendiri sekaligus pengasuh Ponpes Al Amanah,KH Nur Cholis Misbah.(Dillah)

DIMENSINEWS.COM SIDOARJO; Setelah mendapat restu dan dukungan penuh dari pengasuh sekaligus pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Progressif Bumi Shalawat di komplek pondok besar Desa Lebo Sidoarjo,Kh Agus Ali Mashoeri (Guz Ali) pada ajang silaturahmi yang dilakukan pasangan Calon Bupati (Cabup) Amir Aslichin dan Cawabup Edi Widodo.
Selasa (17/9) siang tadi,pasangan yang diusung oleh koalisi PKB dan PDIP serta 8 partai pendukung lain kembali mendapat restu dan dukungan dari puluhan kyai sepuh dari berbagai pengasuh Pondok Pesantren besar se Kabupaten Sidoarjo.
Pernyataan dukungan ini dilontarkan para kyai yang hadir saat penyampaian pidato sambutan secara bergiliran dalam ajang silaturahmi dan musyawarah ulama dan tokoh masyarakat Sidoarjo di Aula utama Ponpes Modern Al_Amanah Desa Junwangi Kec Krian Sidoarjo.
Restu dan dukungan penuh para kyai selain diberikan kepada pasangan calon (Paslon) Cabup Amir Aslichin- Edy Widodo (SAE), para ulama juga mendoakan pasangan Calon Gubernur (Cagub) Jatim, Luluk Nur Hamidah- Lukmanul hakim (Luman).
Dengan restu,dukungan dan do’a Para kyai dua pasangan yang sama-sama diusung oleh PKB dan bakal ikut ber_kontestasi dalam Pilkada tahun ini di tingkat kabupaten dan propinsi tersebut bisa meraih kemenangan mutlak.
Dari pantauan media ini,hadir dalam acara silaturahmi selain KH Nur Cholis Misbah (pengasuh Ponpes Al Amanah)hadir pula KH Atho’ilah, KH Maskun, KH Abdul Aziz Munib, KH Syihabuddin Sholeh dan KH Abdi Manaf serta beberapa kiai sepuh lainnya.
Selain dihadiri para kyai,tampak pula berikut beberapa Bu Nyai dari berbagai Ponpes putri di Sidoarjo.
Mas Iin hadir bersama Ketua Timses pemenangan Pasangan SAE, H. Usman M.Kes.Sementara Anik Maslachah, Sekretaris DPW PKB Jatim yang juga merangkap sebagai Ketua DPRD Jatim turut hadir mendampingi Cagub Luluk Nur Hamidah.Ajang silaturahmi itu juga dihadiri , Ketua DPC PKB Sidoarjo,H Abdillah Nasih bersama seluruh jajaran pengurus lainnya, serta para anggota fraksi PKB di DPRD Kab. Sidoarjo.
“Alhamdulillah hari ini saya bisa menerima para kiai dan tokoh masyarakat untuk bersilaturahmi dan bermusyawarah. Memuliakan tamu merupakan amalia yang luar biasa, dan semoga membawa manfaat bagi Kabupaten Sidoarjo,” ujar KH Nur Cholis, mengawali sambutannya di acara tersebut.
Pengurus DPC PKB Sidoarjo dan anggota fraksi PKB DPRD Sidoarjo memberikan cinderamata bergambar Gus Dur kepada KH Nur Cholis, Pengasuh Ponpes Modern Al-Amanah Junwangi, Krian.
Beberapa kiai sepuh mendapat giliran memberi pandangan, termasuk dalam menyikapi permasalahan terkini menjelang Pilkada 2024. Juga nasehat kepada Mas Iin maupun Mbak Luluk. “Sidoarjo itu harus ijo. Karena kaum Nahdliyin dan PKB itu tidak bisa terpisahkan. Sehingga teman-teman di PKB harus terus bekerjasama dengan NU untuk kepentingan masyarakat Sidoarjo,” kata KH Abdul Azis Munib.
Lebih lanjut, Kiai Azis menasehati agar Mas Iin selalu kuat dan tabah sekaligus mampu menghadapi segala cobaan dan tantangnya yang pasti mewarnai dalam sebuah proses pengabdian kepada masyarakat. “Kadang untuk kesuksesan itu diawali susah payah, difitnah bahkan dicela. Tapi semua itu bisa menjadi jalan terbaik diberikan Allah kepada Mas Iin dalam meraih kesuksesan,” ujarnya. “Kita jaga tali silaturahmi dengan masyayich ulama dan tokoh masyarakat. Insyallah, Sidoarjo adem,” tambahnya.
Sementara KH Atho’ilah mengatakan jika di daerah lain NU dan PKB, kemungkinan bisa tidak seirama. Namun untuk Sidoarjo, tidak seperti itu. Karena di Sidoarjo, NU adalah PKB, atau sebaliknya PKB adalah NU. “Ini tidak bisa dipungkiri karena kader-kader PKB juga kader NU.Jadi berbahagialah Sidoarjo, karena calon yang diberangkatkan PKB, pasti menang,” tegasnya.
Dukungan kepada Mas Iin juga tersirat saat KH Syihabuddin Sholeh memberikan pandangannya. Dikatakan kalau dihitung jumlah kursi (34 kursi) dari partai pengusung,–selain PKB, ada PDIP, PAN,PKS, PPP dan Nasdem. Sehingga tidak ada rumus lain,–selain Paslon SAE harus memenangkan Pilkada 2024.
“Kalau sampai Mas Iin, calon dari PKB yang juga jago kita kalah, masyaallah…getun-getun. Jadi apapun keadaan kita, W1 (bupati,-red) harus dari PKB. Tinggal PR-nya bagi kami semua sekarang ini adalah piye carane Mas Iin bisa menang mutlak,” kata Kiai Syihabuddin.
Sementara itu Mbak Anik, sapaan Ketua DPRD Jatim ini mengemukakan Sidoarjo menjadi pilot project (percontohan) harmonisasi hubungan PKB dengan NU. “Meski masih ada kekurangan, namun di banding daerah lain, Sidoarjo tetap is the best,” ujarnya.
Sehingga pihaknya tetap berkeyakinan kaum nahdliyin itu adalah pendukung PKB, dan tentunya menginginkan Mas Iin menjadi Bupati Sidoarjo. “Hasil survei juga menunjukan bahwa siapa pun yang diusung PKB pasti menjadi pemenangnya di Sidoarjo,” ujarnya.
Lebih lanjut, Mbak Anik mengemukakan ikhwal proses partainya memilih Mas Iin, sebagai Cabup yang diusung pada Pilkada Sidoarjo, yang mengukur dari kapasitas, kapabilitas dan elektabilitas. Di mana, awalnya sempat dipasangkan dengan Subandi, namun bersangkutan menolak dan memilih maju dengan Mimik Idayana.
“Karena keputusannya lewat partai lain, maka Pak Subandi secara otomatis bukan lagi sebagai kader PKB. Dan pada detik-detik terakhir, partai kami pun memutuskan Mas Iin sebagai Cabup berpasangan dengan Pak Edy dari PDIP,” katanya.
Keputusan ini, lanjut Mbak Anik, juga dilatarbelakangi dengan kalkulasi dan stategi politik yang rasional. “Untuk menang, kami berat hanya mengandalkan PKB dengan 15 kursi. Maka dengan lobi dan komunikasi akhirnya kekuatan bertambah menjadi 34 kursi, setelah bergabungnya PDIP, disusul partai pengusung lainnya,” ujarnya. “Kami pun bersama partai pengusung sudah klik untuk memenangkan SAE,” ujarnya.
Mas Iin mengaku sangat bersyukur mendapat restu sekaligus dukungan dari kalangan ulama dan tokoh masyarakat Sidoarjo. “Ini menjadi keberkahan bagi saya yang selalu hormat dan tawaduk kepada kiai, dan para masyayich. Saya juga tidak pernah meninggalkan PKB dan selalu berkhitmat ke NU,” ujarnya.(Dillah)

Berita Terkait

Top