Adu Visi Misi,3 Bacakada PDIP Rebut Empati Audium RPS


5 Bacabup dan Bacawabup berpose bersama dengan jajaran pengurus WAG Ruang Publik Sidorjo (RPS) usai acara dialog Minggu (23/6) malam kemarin.

Bacabup M Soleh,Bacawabup Nucky Kusumo AN.Bacawabup H A Haris,Bacawabup H Kalim.(Searah jarum jam)

Bacawabup Senadi Harjo ( foto bawah).(Dillah)

DiMENSINEWS.COM SIDOARJO; Ketidak hadiran Bakal Calon Bupati (Bacabup) H Sugiono (Aba Gik) dalam acara temu muka plus dialog (Jilid 3) yang digelar oleh Komunitas WAG Ruang Publik Sidoarjo (RPS) Minggu (23/6) semalam ternyata sedikitpun tak mengurangi antusiasme warga Sidoarjo,khususnya dari kalangan media dan lembaga-lembaga swadaya untuk mengikuti paparan Visi misi para Bacabup dan Bacawabup yang hadir hingga sesi dialog berakhir.

Sedikit berbeda dari sebelumnya,bila sebelumnya acara dialog yang dikemas dengan tema ‘Mencari dan Memilih Calon Pemimpin Sidoarjo 2024’ itu hanya mengundang 3 Bacabup dan Bacawabup saja sebagai Nara sumber.

Tak tanggung2,dialog kali ketiga ini Ketua RPS Sujani S Sos menghadirkan 5 kandidat Bacakada dengan posisi berbeda antara lain, M Soleh (Bacabup PDIP),Ahmad Haris (Bacawabup dari PAN),Nicky Kusumo Adi Nugroho (Bacawabup PDIP),H Kalim (Bacawabup PKB) serta Senadi Harjo (Bacawabup PDIP).

Selain kelima kandidat kali ini,dialog yang dimoderatori oleh mantan komisioner KPU Nanang Haromain itu juga turut menghadirkan Direktur lembaga Survey ARCI M Baihaqi.
Kehadiran Baihaqi Siraj tak pelak semakin menambah gayeng suasana dialog yang dihadiri tak kurang dari 100_an audium yang memenuhi Kedai “Bu Atiek” itu.

Secara bergantian 5 kandidat dari berbagai latar belakang yang berbeda juga itu menyampaikan Visi Misi_ny setelah Sujani S Sos terlebih dahulu memberikan sambutan singkat sebagai pembuka acara.

Bacawabup Nucky Kusumo Adi Nugroho yang mendapat giliran pertama dlam penyampaikan Visi misi menjelaskan singkat konsep dan strategi yang ia beri level “Sidoarjo Ceria dan Elok”

Sementara M Sholeh yang mendapat giliran kedua lebih banyak mengkritisi berbagai persoalan kompleks yang saat ini dihadapi Sidoarjo
Sejumlah problem mendasar berbagai sektor antara lain,pendidikan,kesehatan,infrastruktur,bahkan sumber Pendapatan asli daerah (PAD) di Sidoarjo yang dinilainya masih banyak terjadi kebocoran.

Contoh kecil kebocoran yang jelas-jelas didepan mata adalah di sektor reklame.Indikator terjadinya kebocotan ini bis dilihat hampir sebagian besar papan reklame besar yang ad di seluruh wilayah strategia di.Susiarjo tanpa mencantumkan nomer telpon si pemasang.

“Selain itu berdasar hasil pengamatan saya pemasangan reklame tersebut juga tak sertakan masa berlakunya.Menurut saya praktek ini berpotensi besar terjadinya kong kalikong antara pejabat berwenang dengan pihak pemasang iklan” ungkap mantan aktivis eksponen 98 yang saat ini berprofesi sebagai pengacara ini lugas.

Lebih lanjut Soleh juga menyinggung berbagai problem krusial lain di Sidoarjo yang mana penyelesaian problem ini dibutuhkan komitment yang sangat kuat dari pemimpin Sidoarjo ke depan.

“Kita harus memastikan bahwa setiap anak mendapatkan akses pendidikan yang layak dan fasilitas kesehatan yang memadai. Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan Sidoarjo,” kata pengacara yang terkenal dengan jargon No Viral No Justice ini.

“Maka memilih pemimpin itu jangan hanya melihat dari seberapa besar gambar yang dipasang di Banner.karena pertimbangan duit Rp 50.000.Tanpa melihat integritas dan kapabelitasnya.Bagi saya itu terlalu naif bila atas pertimbangan itu masih berharap Sidoarjo ini akan terpilih pemimpin2 yang berani berpihak kepada rakyat.”pungkas Soleh.

Sementara Bacawabup dari PAN H Haris menekankan pentingnya pembangunan SDM melalui pendidikan dan kesehatan. “Untuk mencapai SDM Sidoarjo yang unggul maka kualitas pendidikan harus Go Internasional sehingga bisa bersaing dengan daerah lain bahkan dunia,” katanya.

Pernyataan sedikit fenomenal terlontar dari H Kalim,Bacawabup dari PKB dlam paparan singkatnya menjelaskan,bahwa untuk mengatasi semua problem Sidoarjo ini sangat gampang.Mantan anggota dewan dari FPKB satu periode ini menegaskan untuk hnya butuh pemimpin yang hapal dan paham akan arti UUD 1945 beserta butir2_ny bila ingin mengatasi semua problem komplek di Sidoarjo.

“Jangankan Sidoarjo yang kecil ini.Problem Nasional pun pasti dengan mudah bis ateratasi bila pemimpinnya sudah paham akan arti dan makna yang terkandung dalam UUD 1945.Tinggal implementasinya saja”tukas Cak Kalim penggilan akrabnya.

Senda dengan CK Kalim,Bacawabup ,Aenadi Harjo yang mendapat giliran akhir saat penyampaian misi mengatakan banyaknya persoalan yang membelit Sidoarjo saat ini karena telah hilangnya nilai2 idealisme dan kemanusiaan sebagaimana telah diajarkan oleh Presiden RI pertama Ir H Soekarno.

Ketua WAG RPS, Sujani, S.Sos yang ditemui awak media usia acara mengatakan bahwa dialog publik RPS ini digelar dalam rangka menjelang Pilkada yang akan dihelat pada 27 Nopember 2024 mendatang untuk mencari atau memilih pemimpin Sidoarjo sesuai tema kegiatan.”Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk mengenalkan sosok yang sudah berani ‘pasang badan’ sebagai bakal calon bupati maupun wakil bupati Sidoarjo di Pilkada mendatang melalui berbagai partai,” ujar Sujani yang dijuluki Bupati Swasta ini.

Selain itu diharapkan melalui forum ini masyarakat juga bisa mengetahui isi kepala atau pemikirannya untuk Sidoarjo ke depan.(Dillah)

Berita Terkait

Top